Minggu, 07 April 2013

Busung lapar meningkat akibat gizi dan perekonomian rendah


Tulisan perekonomian Indonesia 2

Busung lapar  Meningkat Akibat GIZI dan Perekonomian Rendah

                      I.        Pendahuluan
Gizi buruk yang dibanyak terjadi di indonesia mengakibatkan busung lapar . busung lapar merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh anak-anak . terutama anak-anak yang lahir di lingkungan yang tidak mendukung kebutuhan mereka. Busung lapar masalah serius yang dialami oleh Indonesia apalagi di Indonesia masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan. Penyebab langsung tersebut bisa dikarenakan adanya bencana alam, daya beli masyarakat, tingkat pendidikan,  kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Anak-anak yang terkena busung lapar mereka menjadi anakyang kehlangan beberapa sel otaknya.
                    II.        ISI
Kemiskinan penyebab busung lapar dan gizi buruk yang tak terbantahkan . Selama masalah ekonomi  masih menjadi batu sandungan permasalahan pemenuhan gizi pun masih menjadi pekerjaan rumah. Mayoritas masyarakat masih dibawah garis kemiskinan . Tetapi kemiskinan  bukan satu-satunya penyebab dari busung lapar masih banyak lagi salah satu contohnya adalah kesadaran masyarakat akan konsumsi gizi yang baik.  
Cukup menyedihkan melihat terutama anak-anak dengan tubuh yang cekung dan perut yang sangat besar. Disaat mereka membutuhkan asupan gizi disaat itulah mereka harus merelakan bahwa hal itu sulit untuk dipenuhi miris memang melihat kenyataan yang seperti itu. Beberapa wilayah di Indonesia yang banyak mengalami busung lapar  adalah gunung kidul,papua dan daerah jawa lainnya.
Menurut hasil studi gizi SEANUTS tahun 2011 yang melibatkan 7.200 anak usia 6 bulan sampai 12 tahun, sekitar 20 persen anak mendapatkan asupan nutrisi kurang. Bahkan, konsumsi protein anak kurang 80 persen dari angka kecukupan gizi. Kekurangan protein tersebut terutama pada anak perempuan usia kurang dari lima tahun.


http://www.muslimdaily.net/file/Ilustrasi-Gizi-Buruk-di-Mamasa.jpg   


Jika membuka kembali lembar media cetak nasional 1998-1999 akan didapati sejak krisis pada tahun 1997 banyaknya kasus gizi buruk. Diperkirakan, jumlah anak balita yang terancam kurang gizi terus meningkat, mengingat ada 5-6 juta bayi lahir di Indonesia dan dari jumlah itu 75 persen- 85 persen berasal dari keluarga miskin.
Cara mendeteksi busung lapar pada anak yaitu dengan cara menimbang berat badan bila perbandingan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut teridentas terkena busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) bila tidak sesui standar anak yang normal 14cm (standar WHO-NCHS) waspadai busung lapar.
Ironi bukan hanya korban kematian missal dalam waktu tertentu , tetapi juga “kematian”sebuah generasi yang menentukan hidup dan matinya dinegri ini. Sungguh ironi apalagi Indonesia termasuk Negara yang agraris. Adanya busung lapar dan penyakit lainnya akibat kemiskinan, menunjukan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi kebutuhan dan hak dasar minimum rakyat,pangan dan kesehatan. Negri ini telah salah kelola. Bahkan menunjukan telah bobroknya system kapitalis baik dalam system ekonomi maupun system politik dinegri ini.
Mengentaskan kemiskinan bukan perkara mudah berbagai upaya peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia dalam tahap perjuangan. Jika gizi dalam tubuh kurang bahkan tidak terpenuhi metabolism akan terganggu.
Upaya pemerintah membantu kalangan miskin dengan cara melakukan bantuan beras dan penyediaan makanan yang bergizi untuk anak-anak sekolah dasar, pengaktifan kembali beberapa posyandu yang sempat vacum juga merupakan satu cara memangkas jumlah anak-anak yang memiliki gizi buruk. 
                   III.        Penutup
Kemiskinan merupakan penyebab kelaparan dan gizi buruk yang tak terbantahkan. Bukan hanya factor kemiskinan dalam lingkungan masyarakat, timbulnya gizi buruk disebabkan oleh posyandu tidak aktif, infrakstruktur yang kuarang memadai, letak geografis yang sulit terjangkau, lingkungan yang kurang baik . Ironi bukan hanya korban kematian missal dalam waktu tertentu , tetapi juga “kematian”sebuah generasi yang menentukan hidup dan matinya dinegri ini. Sungguh ironi apalagi Indonesia termasuk Negara yang agraris. Adanya busung lapar dan penyakit lainnya akibat kemiskinan, menunjukan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi kebutuhan dan hak dasar minimum rakyat,pangan dan kesehatan

                  IV.        Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar