Nama : Rahayu Fitri Romadini
Kelas : 2EB25
NPM : 25212906
Kelas : 2EB25
NPM : 25212906
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
(PSDM)
PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
1. Kepentingan Individu.
2. Kepentingan Organisasi.
3. Kepentingan Nasional.
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM :
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM :
Ø
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan
direncanakannya.
Ø
Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
SDM.
Ø
Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis,
organisasi dan situasi persediaan SDM.
Ø
Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Ø
Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
Ø
Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan
pemerintah.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan organisasi (eksternal).
1. Faktor-Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor – faktor eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal adalah : (a) teknologi, (b) social budaya, (c) politik, dan (d) ekonomi.
Sedangkan S.P.Siagian memperluasnya menjadi 6 faktor, meliputi (a) situasi ekonomi, (b) social budaya, (c) politik, (d) peraturan perundang-undangan, (e) teknologi dan (f) pesaing.
2. Faktor—Faktor
Internal
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Faktor internal, menurut S.P Siagian adalah : (a) rencana strategic, (b) anggaran, (c) estimasi produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan baru, dan (e) rancangan organisasi serta tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa factor-faktor internalnya meliputi : (a) Sistem Informasi manajemen dan organisasi, (b) sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing dan pasar, (d) sistem manajemen dan pelaksanaan.
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Faktor internal, menurut S.P Siagian adalah : (a) rencana strategic, (b) anggaran, (c) estimasi produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan baru, dan (e) rancangan organisasi serta tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa factor-faktor internalnya meliputi : (a) Sistem Informasi manajemen dan organisasi, (b) sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing dan pasar, (d) sistem manajemen dan pelaksanaan.
Keputusan-keputusan
Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
Faktor-faktor
Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
Hubungan
perencanaan sumber daya manusia dengan anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran
terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terdahadap perencanaan
sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat
dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut:
a. Anggaran
merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik, dan
merupakan proses lewat mana konflik-konflik politik diatasi dan diterjemahkan
ke dalam program-program kongkret melalui pengalokasian sumber-sumber
daya yang langaka ke tujuan-tujuan program
b. Karena gaji
dan tunjangan-tunjangan merupakan 50 hingga 70 % dari pengeluaran instansi
pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan
eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran
untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh lembaga
legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi adalah
pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan yang dialokasikan untuk
suatu instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan sarana melalui mana lingkup dari
pada administrasi publik berhubungan dengan konteks politik lebih
luas.
d. Perencanaan sumber
daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjembatani
antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis
pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan imbalan/kompensasi.
Anggaran dan
Manajemen Keuangan
Pengertian Anggaran
v
Pengertian
anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya “Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian
Kerja, Pengawasan Kerja”, yaitu :“Anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis yang meliputi segala kegiatan, yang dinyatakan dalan
unit (kesatuan) moneter dan berlangsung untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang”.
v
Pengertian
anggaran menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut :
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,
yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang
mencakup jangka waktu satu tahun”.
v
Sedangkan
pengertian anggaran menurut Narumondang Bulan Siregar dalam bukunya “Penyusunan
Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan
bahwa : “Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari
pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan”.
Dari uraian diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun
secara sistematik yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan
dalam kesatuan moneter, berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang
dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan.
Macam-macam Anggaran
Anggaran yang lengkap dan menyeluruh
terdiri dari beberapa unsur yang masing-masing unsur merupakan suatu paket
anggaran yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
Menurut M. Nafarin dalam bukunya
“Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut
pandang berikut ini :
·
Menurut
Dasar Penyusunan
·
Menurut
Cara Penyusunan
·
Menurut
Jangka Waktunya
·
Menurut
Bidangnya
Adapun penjelasan dari pengelompokan
anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Menurut Dasar
Penyusunan, anggaran terdiri dari :
Anggaran Variabel, yaitu anggaran
yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan
suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas
kegiatan yang berbeda.
Anggaran Tetap, anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga
anggaran statis.
Menurut Cara
Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Periodik, anggaran yang
disusun untuk satu periode tertentu dan pada umumnya periodenya satu tahun yang
disusun setiap akhir periode anggaran.
b.Anggaran Kontinu, anggaran yang
dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat (misalnya tiap
bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami
perubahan).
Menurut Jangka
Waktunya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Jangka Pendek, adalah
anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama satu tahun(misalnya
anggaran untuk keperluan modal kerja).
b.Anggaran Jangka Panjang, adalah
anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (misalnya
anggaran untuk keperluan investasi barang modal atau disebut juga anggaran
modal).
Menurut Bidangnya,
anggaran terdiri dari :
a.Anggaran Operasional, adalah anggaran
untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran Operasional terdiri dari :
Anggaran
Penjualan
Anggaran
Biaya Pabrik
Anggaran
Beban Usaha
Anggaran
Laporan Laba Rugi
b.Anggaran Keuangan, adalah anggaran
untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan antara lain terdiri dari :
Anggaran
Kas
Anggaran
Piutang
Anggaran
Persediaan
Anggaran
Utang
Anggaran
Neraca
Manfaat Anggaran
Bahwa anggaran sangat bermanfaat bagi
manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan perusahaan,
yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi dimasa yang akan
datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan kegiatan, alat
pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja.
Penyusunan
Anggaran
Penyusunan anggaran merupakan proses
penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan program anggaran.
Penyusunan anggaran biasanya
dilaksanakan oleh komite anggaran, komite tersebut anggotanya terdiri atas para
manager pelaksana fungsi-fungsi pokok perusahaan sesuai dengan prinsip
keperansertaan. Anggota tersebut meliputi manager pemasaran, manager produksi,
manager teknik, manager keuangan, dan manager akuntansi
Manajemen
Keuangan
Definisi Manajemen
Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan.
Tujuan
Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen
Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu
saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan.
Tujuan normatif manajemen keuangan
adalah mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan
nilai sekarang perusahaan.
Secara
konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
Manajemen
harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih
dalam pengertian akuntansi.
Tidak
mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
Fungsi
Manajemen Keuangan
Berikut ini
penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan :
1. Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4. Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
6. Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
7. Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi
5. Forecasting
sumber daya manusia
Ada beberapa
metode forecasting sumber daya manusia yang disajikan disini, yakni:
a. Inkrementalisme/dekrementalisme
Merupakan
metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam
kebutuhan-kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi-fluktuasi anggaran.
b. Collective
opinion
Teknik
yang secara luas dipakai oleh collective opinion adalah teknik forcast. Teknik
ini pertama-tama meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber di dalam
dan di luar instansi dan kemudian mencapai kesempatan kelompok mengenai
penafsiran data tersebut. Informasi ini dikaitkan dengan faktor-faktor luar
seperti perundang-undangan yang mendukung, batas maksimum pegawai dan anggaran,
peruban-perubahan dalam instansi atau tujuan-tujuan. Tujuan-tujuan affirmative
action, tawar menawar bersama, atau tekanan-tekanan untuk daya tanggap
politik. Faktor- faktor intrnal tentu mencakup pemakaian sumber daya manusia
yang ada, kebutuhan-kebutuhan staffing yang diproyeksikan, atau perubahan dalam
prioritas-prioritas program.
c. Categorical
and cluster forecasting.
Ini biasanya
dipakai untuk tingkat makro. Teknik ini memperkirakan kebutuhan-kebutuhan lebih
lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan, seperti dokter, hukum, dan manajer.
Teknik cluster memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan-kedudukan
tersebut dengan syarat-syarat keterampilan umum dan mereka tidak dituntut untuk
kedudukan-kedudukan lain untuk berfungsi. Ini sangat sering dipakai dalam
organisasi-organisasi besar.
d. Modeling
Sebagaian
metode ini menggunakan metode matematis dan komputer dan sebagian tidak.
Para manajer
harus menggunakan teknik-teknik tersebut untuk memperkirakan permintaan dan
penawaran sumber daya manusia. Dalam hal ini dipengaruhi sejumlah faktor di
dalam dan di luar instansi, di antaranya adalah keadaan ekonomi, tingkat
teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar dari pasar
tenaga kerja, sistem kompensasi dari instansi, jumlah lowongan, dan
praktek-praktek rekrutmen dari instansi.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar