Minggu, 21 April 2013

tugas kelompok 2


Aulia Chindiyana Prima / 21212248 / 1EB18
Feby Dharma Pratiwi / 22212880 / 1EB18
Poppy Desnia / 28212080 / 1EB18
Rahayu Fitri Romadini / 25212906 / 1EB18

1.  1.     Apa arti peranan modal dalam meningkatkan PNB (pendapatan modal bruto) ?

Jawaban :

Peranan modal dalam meningkatkan PNB adalah kegiatan yang dilakukan para investor (penanam modal) sehubungan dengan keuangan dan ekonomi dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.
Penanaman modal berperan sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi masyarakat, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri dengan cara berinvestasi/penanaman modal dalam negeri dimana modal itu dapat berupa modal sendiri ataupun modal bersama. Selain itu, penanaman modal juga berperan sebagai sarana untuk mengukur pembangunan suatu Negara dan juga Pendapatan Nasional Bruto (PNB). Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku atau sektor ekonomi dari suatu Negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal menentukan laju tingkat perkembangan atau pertumbuhan perekonomian, mengukur keberhasilan suatu Negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya, serta membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, penanaman modal tersebut sangat berperan penting dalam meningkatkan PNB karena semakin besar investasi yang dilakukan di suatu Negara maka tingkat PNB Negara tersebut juga akan semakin baik yang menggambarkan semakin baik pula tingkat kesehatan ekonomi suatu negara.

2.    2.  Jelaskan arti peranan modal daam negeri, terutama tentang fungsi dan kedudukannya, perkembangan dan prospeknya di masa depan !

Jawaban :
        Peranan modal dalam negeri sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Melihat perekonomian Indonesia masih rendah akibat krisis yang melanda membuat pemerintah terdorong untuk mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Fungsi serta kedududukannya juga sangat penting karena merupakan asset Negara untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan Negara. Fungsinya adalah untuk pengumpulan, pengelolaan, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal.
Perkembangan modal dalam negeri belum berkembang padahal kekayaan alam yang dimiliki begitu melimpah tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, dengan memanfaaatkan kekayaan alam pemerintah dapat melakukan suatu bidang usaha atau semacamnya yang dapat meningkatkan pendapatan nasional dengan cara penggabungan faktor-faktor produksi. Namun sayangnya, pada kenyataannya pemerintah lebih banyak menggunakan modal asing.
Modal Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu tabungan dan investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal Investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Negara terbelakang.


3.  3.    Bagaimana peranan modal asing dan isu-isu yang ada untuk Negara Indonesia?

Jawaban :

Fungsi modal dalam negeri antara lain:
  • Pengumpulan, dan pengelolaan data berbentuk data base serta analisis data untuk menyusun program kegiatan
  • Perencanaan strategis pada Kantor Penanaman Modal
  • Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal
  •  Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang penanaman modal
  •  Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang penanaman modal
  •  Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Kantor Penanaman Modal
  • Penyelenggaraan program Penanaman Modal
  • Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan penanaman modal
  • Penyusunan skala prioritas ketatausahaan penanaman modal dan investasi
  • Pengelolaan data dan informasi serta evaluasi kegiatan penanaman modal
  • Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dengan investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang ingin menanamkan modalnya
  • Pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait, lembaga kemasyarakatan yang ada kaitannya dengan pelaksanaan penanaman modal
  • Pelaksanaan penilaian permohonan PMDN dan PMA dan pemberian rekomendasi persetujuan penanaman modal
  • Pemberian izin usaha dan non perizinan pada kegiatan penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah
  • Pemberian fasilitas PMDN dan PMA.
 Modal asing merupakan salah satu sumber yang menjadi sasaran pemerintah untuk membantu proses pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan juga merupakan kekayaan devisa Negara. Modal asing juga sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan devisa, penerimaan pemerintah, keterampilan manajerial serta untuk mencapai pertumbuhan.


Isu Penanaman Modal Asing
Gugatan atas keberadaan Freeport  di Papua tak sepenuhnya mencerminkan keinginan menyelesaikan ganjalan “ekonomi politik” secara wajar. Di negeri ini, banyak orang menggugat eksistensi Freeport yang dianggap merugikan Indonesia, tapi umumnya mereka tak banyak peduli pada dampak riilnya bagi warga Papua. Freeport sendiri juga telah mengklaim telah menambah royalti kepada Pemerintah, tapi di sisi lain mayoritas rakyat Papua tetap miskin dan terkebelakang.

Seharusnya gugatan terkait isu dominasi asing dalam perekonomian Indonesia  tak semata didasarkan pada klaim konstitusionalitas, tapi harus sungguh berorientasi pada kepentingan riil masyarakat, khususnya masyarakat lokal. Ketika eksploitasi SDA berlangsung tanpa kendali, seperti di Papua, komunitas lokallah yang kelak paling merasakan dampak buruknya untuk jangka menengah dan panjang.
Dalam jangka pendek, sebagian kecil warga lokal mungkin dilibatkan dalam pekerjaan         eksploitasi SDA di daerahnya, tapi dalam jangka menengah dan panjang, komunitas lokal dan keturunannya jelas akan menderita, karena tanah ulayat mereka telah rusak dan kekayaan di dalamnya telah dikuras habis para pemodal yang ditopang kekuasaan politik.
Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi:
  • Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi
  • Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan perdagangan
  • Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi structural
  • Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produkti
  • Bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya.
Berbagai penelitian- penelitian bahwa arus bersih modal asing yang masuk  ke Indonesia, baik yang berupa modal asing dan hutang luar negri. Setelah semuanya diperhitungan, maka menunjukkan nilai komulatifnegatif, bahkan modal asing ini cenderung berdampak crowding out terhadap tabungan domestik. Dari penelitian-penelitian tersebut juga menemukan bahwa sebenarnya tabungan domestik lebih penting peranannya daripada modal asing, baik secara kuantitatif maupun statistik dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Namun penanaman modal asingbila dikelola dan dikontrol dengan baik oleh pemerintah, idealnya modal asing dapat menunjang industrialisasi, membangun modal motherhead ekonomi dan dapat menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas. Dan tentang Isu-Isu PMA (Penanaman Modal Asing)  yang masuk di Indonesia itu benar terjadi atau memang benar adanya. Puncaknya pada periode 80-an dan bahkan telah mengalami akselerasi sejak tahun 1994.



     Referensi :


Minggu, 07 April 2013

Busung lapar meningkat akibat gizi dan perekonomian rendah


Tulisan perekonomian Indonesia 2

Busung lapar  Meningkat Akibat GIZI dan Perekonomian Rendah

                      I.        Pendahuluan
Gizi buruk yang dibanyak terjadi di indonesia mengakibatkan busung lapar . busung lapar merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh anak-anak . terutama anak-anak yang lahir di lingkungan yang tidak mendukung kebutuhan mereka. Busung lapar masalah serius yang dialami oleh Indonesia apalagi di Indonesia masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan. Penyebab langsung tersebut bisa dikarenakan adanya bencana alam, daya beli masyarakat, tingkat pendidikan,  kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Anak-anak yang terkena busung lapar mereka menjadi anakyang kehlangan beberapa sel otaknya.
                    II.        ISI
Kemiskinan penyebab busung lapar dan gizi buruk yang tak terbantahkan . Selama masalah ekonomi  masih menjadi batu sandungan permasalahan pemenuhan gizi pun masih menjadi pekerjaan rumah. Mayoritas masyarakat masih dibawah garis kemiskinan . Tetapi kemiskinan  bukan satu-satunya penyebab dari busung lapar masih banyak lagi salah satu contohnya adalah kesadaran masyarakat akan konsumsi gizi yang baik.  
Cukup menyedihkan melihat terutama anak-anak dengan tubuh yang cekung dan perut yang sangat besar. Disaat mereka membutuhkan asupan gizi disaat itulah mereka harus merelakan bahwa hal itu sulit untuk dipenuhi miris memang melihat kenyataan yang seperti itu. Beberapa wilayah di Indonesia yang banyak mengalami busung lapar  adalah gunung kidul,papua dan daerah jawa lainnya.
Menurut hasil studi gizi SEANUTS tahun 2011 yang melibatkan 7.200 anak usia 6 bulan sampai 12 tahun, sekitar 20 persen anak mendapatkan asupan nutrisi kurang. Bahkan, konsumsi protein anak kurang 80 persen dari angka kecukupan gizi. Kekurangan protein tersebut terutama pada anak perempuan usia kurang dari lima tahun.


http://www.muslimdaily.net/file/Ilustrasi-Gizi-Buruk-di-Mamasa.jpg   


Jika membuka kembali lembar media cetak nasional 1998-1999 akan didapati sejak krisis pada tahun 1997 banyaknya kasus gizi buruk. Diperkirakan, jumlah anak balita yang terancam kurang gizi terus meningkat, mengingat ada 5-6 juta bayi lahir di Indonesia dan dari jumlah itu 75 persen- 85 persen berasal dari keluarga miskin.
Cara mendeteksi busung lapar pada anak yaitu dengan cara menimbang berat badan bila perbandingan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut teridentas terkena busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) bila tidak sesui standar anak yang normal 14cm (standar WHO-NCHS) waspadai busung lapar.
Ironi bukan hanya korban kematian missal dalam waktu tertentu , tetapi juga “kematian”sebuah generasi yang menentukan hidup dan matinya dinegri ini. Sungguh ironi apalagi Indonesia termasuk Negara yang agraris. Adanya busung lapar dan penyakit lainnya akibat kemiskinan, menunjukan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi kebutuhan dan hak dasar minimum rakyat,pangan dan kesehatan. Negri ini telah salah kelola. Bahkan menunjukan telah bobroknya system kapitalis baik dalam system ekonomi maupun system politik dinegri ini.
Mengentaskan kemiskinan bukan perkara mudah berbagai upaya peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia dalam tahap perjuangan. Jika gizi dalam tubuh kurang bahkan tidak terpenuhi metabolism akan terganggu.
Upaya pemerintah membantu kalangan miskin dengan cara melakukan bantuan beras dan penyediaan makanan yang bergizi untuk anak-anak sekolah dasar, pengaktifan kembali beberapa posyandu yang sempat vacum juga merupakan satu cara memangkas jumlah anak-anak yang memiliki gizi buruk. 
                   III.        Penutup
Kemiskinan merupakan penyebab kelaparan dan gizi buruk yang tak terbantahkan. Bukan hanya factor kemiskinan dalam lingkungan masyarakat, timbulnya gizi buruk disebabkan oleh posyandu tidak aktif, infrakstruktur yang kuarang memadai, letak geografis yang sulit terjangkau, lingkungan yang kurang baik . Ironi bukan hanya korban kematian missal dalam waktu tertentu , tetapi juga “kematian”sebuah generasi yang menentukan hidup dan matinya dinegri ini. Sungguh ironi apalagi Indonesia termasuk Negara yang agraris. Adanya busung lapar dan penyakit lainnya akibat kemiskinan, menunjukan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi kebutuhan dan hak dasar minimum rakyat,pangan dan kesehatan

                  IV.        Daftar Pustaka




Busung lapar meningkat akibat gizi dan perekonomian rendah


Tulisan perekonomian Indonesia 2

Busung lapar  Meningkat Akibat GIZI dan Perekonomian Rendah

                      I.        Pendahuluan
Gizi buruk yang dibanyak terjadi di indonesia mengakibatkan busung lapar . busung lapar merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh anak-anak . terutama anak-anak yang lahir di lingkungan yang tidak mendukung kebutuhan mereka. Busung lapar masalah serius yang dialami oleh Indonesia apalagi di Indonesia masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan. Penyebab langsung tersebut bisa dikarenakan adanya bencana alam, daya beli masyarakat, tingkat pendidikan,  kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Anak-anak yang terkena busung lapar mereka menjadi anakyang kehlangan beberapa sel otaknya.
                    II.        ISI
Kemiskinan penyebab busung lapar dan gizi buruk yang tak terbantahkan . Selama masalah ekonomi  masih menjadi batu sandungan permasalahan pemenuhan gizi pun masih menjadi pekerjaan rumah. Mayoritas masyarakat masih dibawah garis kemiskinan . Tetapi kemiskinan  bukan satu-satunya penyebab dari busung lapar masih banyak lagi salah satu contohnya adalah kesadaran masyarakat akan konsumsi gizi yang baik.  
Cukup menyedihkan melihat terutama anak-anak dengan tubuh yang cekung dan perut yang sangat besar. Disaat mereka membutuhkan asupan gizi disaat itulah mereka harus merelakan bahwa hal itu sulit untuk dipenuhi miris memang melihat kenyataan yang seperti itu. Beberapa wilayah di Indonesia yang banyak mengalami busung lapar  adalah gunung kidul,papua dan daerah jawa lainnya.
Menurut hasil studi gizi SEANUTS tahun 2011 yang melibatkan 7.200 anak usia 6 bulan sampai 12 tahun, sekitar 20 persen anak mendapatkan asupan nutrisi kurang. Bahkan, konsumsi protein anak kurang 80 persen dari angka kecukupan gizi. Kekurangan protein tersebut terutama pada anak perempuan usia kurang dari lima tahun.


http://www.muslimdaily.net/file/Ilustrasi-Gizi-Buruk-di-Mamasa.jpg   


Jika membuka kembali lembar media cetak nasional 1998-1999 akan didapati sejak krisis pada tahun 1997 banyaknya kasus gizi buruk. Diperkirakan, jumlah anak balita yang terancam kurang gizi terus meningkat, mengingat ada 5-6 juta bayi lahir di Indonesia dan dari jumlah itu 75 persen- 85 persen berasal dari keluarga miskin.
Cara mendeteksi busung lapar pada anak yaitu dengan cara menimbang berat badan bila perbandingan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut teridentas terkena busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) bila tidak sesui standar anak yang normal 14cm (standar WHO-NCHS) waspadai busung lapar.
Ironi bukan hanya korban kematian missal dalam waktu tertentu , tetapi juga “kematian”sebuah generasi yang menentukan hidup dan matinya dinegri ini. Sungguh ironi apalagi Indonesia termasuk Negara yang agraris. Adanya busung lapar dan penyakit lainnya akibat kemiskinan, menunjukan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi kebutuhan dan hak dasar minimum rakyat,pangan dan kesehatan. Negri ini telah salah kelola. Bahkan menunjukan telah bobroknya system kapitalis baik dalam system ekonomi maupun system politik dinegri ini.
Mengentaskan kemiskinan bukan perkara mudah berbagai upaya peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia dalam tahap perjuangan. Jika gizi dalam tubuh kurang bahkan tidak terpenuhi metabolism akan terganggu.
Upaya pemerintah membantu kalangan miskin dengan cara melakukan bantuan beras dan penyediaan makanan yang bergizi untuk anak-anak sekolah dasar, pengaktifan kembali beberapa posyandu yang sempat vacum juga merupakan satu cara memangkas jumlah anak-anak yang memiliki gizi buruk. 
                   III.        Penutup
Kemiskinan merupakan penyebab kelaparan dan gizi buruk yang tak terbantahkan. Bukan hanya factor kemiskinan dalam lingkungan masyarakat, timbulnya gizi buruk disebabkan oleh posyandu tidak aktif, infrakstruktur yang kuarang memadai, letak geografis yang sulit terjangkau, lingkungan yang kurang baik . Ironi bukan hanya korban kematian missal dalam waktu tertentu , tetapi juga “kematian”sebuah generasi yang menentukan hidup dan matinya dinegri ini. Sungguh ironi apalagi Indonesia termasuk Negara yang agraris. Adanya busung lapar dan penyakit lainnya akibat kemiskinan, menunjukan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi kebutuhan dan hak dasar minimum rakyat,pangan dan kesehatan

                  IV.        Daftar Pustaka